Keutamaan Ikhlas

An Nawadir 17
Diceritakan bahwa Asy-Syibli pada suatu hari menyampaikan suatu ceramah dengan penuh wibawa tentang Allah Swt, di satu majelis. Seorang pemuda yang mendengar ceramah itu berteriak kencang hingga mati, para kerabatnya mengadukan hal tersebut kepada penguasa setempat. Mereka mengaku bahwa anaknya terbunuh.
"Apa yang kamu katakan..??" tanya penguasa kepada pemuda yang sudah meninggal tersebut.
"Wahai Amirul Mukminin..sebuah ruh yang rindu, menangis, kemudian diajak, dan memenuhi panggilan. Apakah salah..??"
Jawab mayat itu.
Amirul Mukminin pun menangis dan berkata kepada para kerabat dari pemuda yang telah meninggal tersebut:
"Lepaskanlah jalannya, Ia tidak mempunyai dosa!"

Mudhoffar Ahmad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban