Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Dzulqarnain Raja atau Nabi?

Gambar
Dzulqarnain adalah seorang muslim yang beriman, yang masuk Islam di masa Nabi Ibrahim. Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Dzulqarnain ini pernah thawaf di Ka’bah ketika baru dibangun oleh Nabi Ibrahim. Ia diberi Allah kerajaan yang luas dari timur ke barat. Para ulama berbeda pendapat apakah dia seorang Nabi atau tidak. Imam Ibnu Jarir Ath Thabari meriwayatkan bahwa Imam Mujahid pernah berkata, “Raja timur dan barat itu ada 4. Dua orangnya adalah beriman, dan dua orang lagi adalah kafir. Adapun dua yang beriman itu adalah Nabi Sulaiman bin Daud as dan Raja Dzulqarnain. Sedangkan dua orang yang kafir adalah Bukhtanshar raja romawi dan Namrud bin Kan’an. Kisah Raja Dzulqarnain tercantum pada Alquran Surat al-Kahfi ayat 83-10. Para pakar berbeda pendapat tentang siapa jati diri Raja Dzulqarnain. Di antaranya ada yang berpendapat bahwa ia adalah Alexander The Great dari Makedonia. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah salah seorang penguasa Hiymar (Yaman) dan ada pula y

Ketamaan kembali pada Allah

Gambar
An Nawadir 20 Dahulu di zaman Nabi Dawud AS, terdapat raja yang nakal. Dan masyarakatpun sewot lalu mengadu pada Nabi Dawud perihal kelakuan raja nakal tersebut. "Wahai Nabi, mintakanlah keadilan untuk umatmu ini. Kami tertindas dengan kebijakan-kebijakan sang raja ". Lalu Nabi Dawud memerintahkan untuk secepatnya mengikat raja itu jauh di atas gunung. Setelah diikat lalu mereka pulang meninggalkan raja terikat sendirian diatas gunung. Dalam keadaan tersebut lalu raja memohon pertolongan pada tuhan-tuhan yang dulunya pernah disembah, akan tetapi tidak ada satupun tuhan yang bisa menolongnya. Lalu raja tersebut mencoba memohon pada matahari dan rembulan yang keduanya menurut sebagian orang dianggap sebagai tuhan. Akan tetapi tetap sama, matahari rembulan tidak bisa menolongnya. Lalu untuk terakhir kalinya raja itu memohon pada Allah dengan menyebut-menyebut namanya serta bersungguh-sungguh memohon pertolongannya. Raja bilang "Wahai tuhanku, aku telah lama medu

Sang Kyai Hamdalah

Gambar
𝗦𝗔𝗡𝗚 𝗞𝗜𝗔𝗜 𝗛𝗔𝗠𝗗𝗔𝗟𝗔𝗛 Al_’allamah Syaikh Mahfudz Termas, pernah mengangkat topik pembahasan tentang “Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin” dan “Laa Ilaaha illallaahu”. Bahwa ternyata ulama berbeda pendapat; mana yang lebih utama bagi hamba yang mengucap salah satu di antara keduanya? Segolongan ulama berpendapat; mengucapkan “Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin” lebih utama, karena kalimat itu mencakup ikrar ke-Esa-an (tauhid) sekaligus pujian. Sedangkan “Laa Ilaaha illallaahu” hanya mencakup tauhid saja. Golongan ulama lain menyatakan “Laa Ilaaha illallaahu” lebih afdhal. Sebab kalimat ini mampu menghapus stempel kafir dan musyrik saat diucapkan. Sekaligus menjadi titik juang perang kita kepada manusia. Di tambah lagi sabda Nabi SAW; أفضل ما قلت أنا والنبيون من قبلي: لاإله إلاالله وحده لاشريك له Meneladani “Sang Kiai Hamdalah” Almaghfurlah KH Fuad Mun’im Djazuli Ploso, penting sekali bagi para santri memahami betapa dahsyat kekuatan Alhamdulillah yang senantiasa beli

Apa do'a dapat merubah taqdir

Gambar
Kita adalah sebagai makhluk hidup، yaitu makhluk yang dibuat oleh Allah, yang diatur oleh Allah, yang semuanya tidak luput dari kendali Allah. Kita hanya bisa menjalani hidup ini yang telah dicatatkan oleh Allah untuk kita semua. Akan tetapi dalam kita menjalani hidup, kita harus berusaha sebaik mungkin jangan sampai melakukan kesalahan dalam hidup kita agar hidup yang telah kita jalani benar-benar benilai baik, bernilai ibadah yang dapat memperberat timbangan amal baik kita di akhirat. Sudah kita ketahui bersama bahwa sedekah dapat menolak bala', do'a pun juga. Tapi apakah benar do'a dan sedekah dapat merubah ketentuan/Taqdir Allah Ta'ala? Sebelumnya perlu kita ketahui dahulu bahwa Taqdir itu ada 2 macam. Mubrom dan Mu'allaq. Taqdir Mubrom adalah taqdir yang putusannya tidal dapat berubah. Sedangkan Taqdir Mu'allaq adalah taqdir yang putusannya masih dapat berubah. Contoh yang pertama adalah kelahiran atau kematian, kita tidak dapat memilih kita d