Ketamaan kembali pada Allah

An Nawadir 20
Dahulu di zaman Nabi Dawud AS, terdapat raja yang nakal. Dan masyarakatpun sewot lalu mengadu pada Nabi Dawud perihal kelakuan raja nakal tersebut. "Wahai Nabi, mintakanlah keadilan untuk umatmu ini. Kami tertindas dengan kebijakan-kebijakan sang raja ".
Lalu Nabi Dawud memerintahkan untuk secepatnya mengikat raja itu jauh di atas gunung. Setelah diikat lalu mereka pulang meninggalkan raja terikat sendirian diatas gunung.
Dalam keadaan tersebut lalu raja memohon pertolongan pada tuhan-tuhan yang dulunya pernah disembah, akan tetapi tidak ada satupun tuhan yang bisa menolongnya. Lalu raja tersebut mencoba memohon pada matahari dan rembulan yang keduanya menurut sebagian orang dianggap sebagai tuhan. Akan tetapi tetap sama, matahari rembulan tidak bisa menolongnya.
Lalu untuk terakhir kalinya raja itu memohon pada Allah dengan menyebut-menyebut namanya serta bersungguh-sungguh memohon pertolongannya. Raja bilang "Wahai tuhanku, aku telah lama medurhakaimu, aku juga sudah memohon pertolongan pada selain engkau, tapi tak ada satupun yang dapat menolongku. Maka kali ini aku datang padamu, aku memohon padamu untuk sudi menolongku, maka tolonglah aku karena hanya engkaulah tuhan yang benar-benar dapat menolongku.
Lalu Allah berkata "Ini adalah seorang laki-laki yang sudah sekian lama menyembah selain aku, tapi kesemua tuhannya tidak ada satupun yang bisa menolongnya. Dan sekarang dia berubah untuk menyembahku, memohon padaku, maka akan aku kabulkan permohonannya, karena sungguh aku akan mengabulkan do'a hambaku yang sedang darurat".
Allah berkata "Wahai jibril, turunlah kau menemui raja yang terikat di atas gunung, lepaskan dia dengan baik".
Lalu jibril melakukannya.

Pagi harinya, masyarakat sowan ke rumah Nabi Dawud, minta izin untuk menurunkan raja dari ikatannya di atas gunung. Di izini, lalu sesampainya meraka di atas, mereka kaget karena raja yang terikat sudah tidak ada. Lalu pulanglah mereka dan menyampaikan kejadian tersebut pada Nabi Dawud AS. Beliau juga kaget, lalu bersama mereka bareng-bareng naik ke atas gunung. Sampai di atas memang benar, raja yang terikat sudah tidak ada, lalu beliau Nabi Dawud shalat 2 raka'at dan berdo'a "Wahai tuhanku apa arti semua kejadian ini?" Lalu di jawab Allah berupa wahyu "Wahai dawud, hambaku yang di tali itu, saat ini telah bersungguh-sungguh memohon padaku, lalu aku kabulkan. Andai aku tidak mengabulkannya seperti tuhan-tuhan lain, maka lalu apa bedanya aku denga mereka?, begitu pula aku terhadap hamba-hambaku yang mau bertaubat, sungguh aku akan mengabulkannya.
Hai Dawud, tunjukkan dia keimanan, karena dia sekarang mau beriman dengan baik.
Aku lah (Allah) yang mengucapkan perkara yang benar, dan aku pulalah yang akan menunjukkan halan yang benar.

Mudhoffar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban