Keutamaan Puasa

An Nawadir 15
Diceritakan dari Sufyan Ats-Tsauri Radhiyallahu 'anh, beliau berkata:
Aku tinggal di Makkah selama tiga tahun. Ada seorang laki² penduduk kota tersebut setiap siang hari mengunjungi masjid. Di sana ia melakukan thawaf, shalat dua rakaat, dan mengucapkan salam kepadaku, Setelah itu ia kembali ke rumahnya. Lalu aku dan laki² itu menjadi teman akrab dan aku juga sering berkunjung ke tempatnya.
Pada suatu hari laki² itu sakit dan ia memanggil aku :
"Apabila aku mati, maka mandikan oleh kamu sendiri, shalatkan aku, dan kuburkan aku. Dan pada malam itu, jangan engkau tinggal aku sendirian di dalam kubur, tuntunlah aku untuk meng~esakan Tuhan tatkala pertanyaan Munkar dan Nakir," pinta laki² itu kepadaku.
Aku memegang teguh pesannya.
Ketika laki² itu meninggal, aku melakukan perintah yang ia titipkan kepadaku. Pada malam itu aku tidur di samping kuburnya di antara sadar dan tidak, aku mendengar sebuah suara dari atasku :
"Wahai Sufyan, ia tidak memerlukan engkau sebagai penjaga, penuntun, dan penghibur. Sebab kamilah yang menghibur dan menuntunnya."
"Dengan apa..??" tanyaku.
"Dengan puasa Ramadhan dan dilanjutkan enam hari puasa bulan Syawwal," jawab suara itu.
Setelah itu aku pun sadar dan aku tidak menemukan seorang pun di sekelilingku. Kemudian aku berwudhu dan melaksanakan shalat hingga aku tertidur kembali. Aku kembali bermimpi seperti mimpi yang pertama hingga terhitung tiga kali. Maka aku berkesimpulan bahwa ini berasal dari Allah Yang Maha Pengasih, bukan dari setan. Setelah itu aku pergi dari kubur dan berkata:
"Ya Allah, berikanlah aku taufiq untuk menjalankan puasa itu atas anugerah dan kemuliaanMu."

Mudhoffar. 230823

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban