Akhlaqul Karimah


An Nawadir 6.

Diceritakan bahwa Raja Harun Ar Rasyid mempunyai seorang budak yang hitam dan tak sedap dilihat. Suatu hari Harun Ar Rasyid menyebarkan uang dihadapan para budak, maka para budak memunguti uang tersebut, sedangkan budak yang hitam itu hanya berdiri dan memandangi wajah Harun Ar Rasyid.
Maka Harun Ar Rasyid berkata kepadanya :
"Kenapa kamu tidak ikut memunguti uang-uang itu ?"

Budak hitam itu menjawab :
"Sesungguhnya teman-teman ini yang dicari adalah harta, sedangkan yang aku cari adalah orang yang memilikinya".

Maka Harun Ar Rasyid tercengang dan kagum mendengar jawaban budak itu, lantas ia mendekatinya dan memujinya dengan kebaikan-kebaikan.
Akhirnya terdengarlah kabar ini diantara para raja, bahwa Harun Ar Rasyid jatuh hati terhadap budak hitam tersebut.

Lantas Harun Ar Rasyid mengundang para raja tersebut untuk berkumpul dalam satu majlis , kemudian ia memanggil semua budak dan ia memberikan pada masing-masing budak sebuah gelas yang terbuat dari Yaqut (semacam permata), lantas ia memerintahkan semua budak untuk membuangnya/melemparnya, kemudian para budak menolaknya maka ia memerintahkan kepada budak yang hitam tadi, dan budak itupun mentaati perintahnya sehingga pecahlah gelas dari mutiara tadi.
Maka Raja pun berkata :
"Lihatlah kalian semua kepada budak ini , wajahnya memang jelek akan tetapi perilakunya terpuji".

Maka ia bertanya kepada budak jelek tersebut :
"Hai budak, kenapa kamu mau memecahnya ?"

Maka budak itu menjawab :
"Bukankah anda telah memerintahkanku untuk memecah barang tersebut ? Aku tahu jika aku memecahkan gelas itu maka akan mengurangi barang-barang berharga milik sang raja, tapi jika aku tidak memecahnya maka perintah sang raja akan menjadi cacat, kekurangan yang pertama itu lebih utama untuk menghormati titah sang raja .
Dan aku faham jika aku memecahnya maka aku akan digolongkan kepada orang-orang yang telah gila, dan jika aku tidak memecahnya maka aku akan tergolong orang-orang yang durhaka .
Dan aku lebih suka disebut gila daripada disebut durhaka".

Maka para raja juga memujinya dan para raja pun memaklumi jika Harun Ar Rasyid menyukai budak tersebut karena perangainya yang terpuji .

Semoga bermanfaat.

Wallahil A'lam Bis Showab.

Kawulo Alit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban