Keutamaan Qiyamul Lail
An Nawadir 2.
Dikisahkan ada seorang laki-laki yang membeli budak, maka budak tersebut berkata kepada laki-laki itu :
”Wahai Tuanku, aku mau menjadi budakmu asal kau bersedia memenuhi tiga syarat yang akan aku ajukan padamu :
– Yang Pertama, jika waktu sholat telah tiba jangan cegah aku untuk mendirikan shalat
– Yang Kedua, jadikanlah aku pembantu untuk melayanimu ketika siang hari dan jangan kau bebani aku dengan kesibukan apapun dimalam hari
– Yang Ketiga, buatkanlah untukku sebuah rumah khusus yang mana tidak ada satupun orang yang bisa memasukinya selain aku
Kemudian laki-laki itu berkata :
”Baiklah, akan aku kabulkan permintaanmu, lihatlah rumah-rumah itu, silahkan pilih sesukamu.”
Maka berkelilinglah budak itu diantara rumah-rumah yang ditunjukkan oleh tuannya tadi, dia melihat ke sebuah rumah yang sudah rusak, dan ia pun memilih rumah tersebut.
Lantas sang Tuan bertanya :
”Kenapa kamu memilih rumah yang sudah rusak ?”
Dan budak itu pun menjawab :
”Wahai tuanku, apakah kau tidak mengerti bahwa rumah yang sudah rusak ini jika ada Allah akan menjadi ramai dan menjadi taman yang indah ?”
Maka budak itupun menempati rumah itu hanya diwaktu malam saja.
Suatu ketika disebagian malam, tuannya mengundang beberapa orang untuk sekedar minum-minum dan bermain, ketika tengah malam jamuan sudah selesai dan semua teman-temannya sudah pulang, maka berkelilinglah sang tuan tersebut ke sekitar rumah dan tiba-tiba tanpa disengaja pandangannya tertuju pada kamar budaknya tersebut.
Ternyata didalam kamar itu ada lampu yang bersinar terang dari cahaya dan memancar ke langit, yang mana budaknya sedang bersujud kepada Allah sembari berdo’a :
”Ya Allah, Engkau mewajibkan kepada hamba untuk melayani tuanku diwaktu siang, andaikan tidak seperti itu maka aku tidak akan disibukkan dengan siapapun kecuali hanya untuk khidmah kepada_MU, baik diwaktu siang maupun malam, maka ampunilah hamba Ya Robb.”
Maka tak henti-hentinya tuannya itu melihat kearahnya, hingga tiba waktu fajar selesai naiklah cahaya itu ke langit. Kemudian sang tuan tadi mendatangi dan mengabari istrinya mengenai kejadian yang telah dialaminya itu. Dan pada malam berikutnya, berdirilah keduanya {sang tuan dan istrinya} disebelah kamar budaknya tersebut, maka melihatlah mereka kepada cahaya yang sungguh terang benderang yang memancar ke atas langit, sedangkan budak tersebut dalam keadaan bersujud dan bermunajat hingga terbitnya fajar. Kemudian mereka berdua minta dido’akan oleh budaknya tersebut, dan keduanya berkata :
”Sesungguhnya engkau merdeka dihadapan Allah, sehingga engkau meluangkan waktu untuk melayani orang yang merepotkanmu.”
Sang Tuan tersebut kemudian menceritakan apa yang telah dilihatnya bersama istrinya tadi kepada budaknya, dan ketika budak mendengar cerita itu, ia lantas menengadahkan kedua tangannya dan berkata :
”Yaa Allah, bukankah aku telah meminta kepada Engkau agar menutup rahasiaku dan keadaanku ini ? Maka ketika Engkau telah membuka rahasiaku, maka cabutlah nyawaku.”
Kemudian sang budak itu jatuh dan meninggal dunia seketika itu juga .
Wallaahu A’lam bis Showab.
Kawulo Alit
Komentar
Posting Komentar