Bahaya Syubhat apalagi Haram

An Nawadir 51.

Hindari yang Syubhat dan Haram. Sungguh banyak manfaat dan bahaya yang ditimbulkan dari apapun yang kita gunakan dan kita konsumsi. Barang haram misalnya, itu banyak sekali bahayanya. Dan telah yakini bersama bahwa setiap apa yang telah di taqdirkan atau di atur oleh Allah pasti ada bahayanya. Begitu pula sebaliknya, setiap perkara baik pasti banyak sekali manfaatnya, dan tidak mungkin Allah memerintahkan sesuatu terhadap hamba yang akan membahayakan hamba itu sendiri. 

Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Bukan hanya barang halal (yang di bolehkan) dan barang yang haram (di larang) saja yang terdapat manfaat dan bahaya, tapi yang di tengah-tengah antara halal dan haram pun ada pengaruhnya yaitu pengaruh jelek, jadi perlu kita hindari. Yang di tengah-tengah itu namanya barang Syubhat.

Berikut ini terdapat kisah tentang bahaya barang syubhat yang telah di sebutkan dalam kitan An-Nawadir Hikayah 51 :
Di ceritakan oleh Syekh Ibrahim bin Adham bahwa beliau sewaktu berada di Makkah, beliau membeli kurma, tiba-tiba ada 2 kurma jatuh dibawah kaki beliau, maka beliau mengira bahwa 2 kurma tersebut termasuk kurma yang dibelinya tapi jatuh. Lalu beliau memakan 2 kurma tersebut. Lama kemudian beliau pergi ke komplek Baitul Maqdis di palestina dan masuk pada masjid Qubbatus shokhroh (kubah batu) dan menyendiri di situ. Padahal peraturan di masjid itu tidak boleh ada satupun orang dalam masjid mulai setelah ashar sampai subuh, karena akan ditempati oleh para malaikat. Jadi semua orang dalam masjid tersebut di suruh keluar dan akan ditutup sampai subuh, tapi Ibrahim bin Adham malah bersembunyi dan tetap didalam. Lalu para malaikat masuk dan kemudian tiba-tiba ada malaikat yang berkata "Didalam masjid sini masih ada manusia." Di jawab oleh malaikat yang lain "Ya memang ada, dia adalah Ibrahim bin Adham seorang ahli ibadah dari daerah Khurasan." Yang lain berkata "Dia itu seorang hamba yang amal baiknya banyak sekali dan tiap kali dilaporkan pada Allah amalnya selalu diterima. Hebat dia". Di sahuti oleh malaikat tadi "Ya benar, akan tetapi mulai setahun yang lalu amalnya tidak sampai ke atas dan do'anya juga tidak dikabulkan lagi yaitu mulai dulu dia menemukan 2 kurma dibawahnya lalu dimakan tanpa kejelasan milik siapa kurma 2 itu " dan di waktu itupun Ibrahim bin Adham mendengarkan sambil bingung. Setelah bincang antar malaikat selesai, lalu para malaikat semuanya beribadah sampai subuh tiba. Kemudian di waktu subuh salah seorang penjaga mulai membuka pintu masjid, lalu dengan cepat Ibrahim bin Adham keluar dan  menuju ke Makkah dan langsung menghampiri toko yang dulu pernah beliau beli kurma disitu.

Di toko tersebut ditunggui oleh seorang anak muda lalu ditanya "dulu setahun yang lalu yang jualan kurma disini kok orang tua, dia sekarang dimana?" Lalu dijawab oleh anak muda itu "Dia itu bapakku pak, dan bapakku telah meninggal dunia." Lalu Ibrahim menceritakan ceritanya lalu anak muda tadi menambahi "Berhubung saya adalah anaknya bapak saya dan kurma 2 dulu itu juga termasuk dagangan bapak saya, maka saya putuskan bahwa bapak telah saya ikhlaskan. Akan tetapi tidak cukup sampai situ saja pak, karena saya juga masih punya saudara permpuan dan seorang ibu". Ibrahim bertanya "Dimanakah mereka?" Dijawab "Mereka ada di rumah pak." Lalu Ibrahim menuju rumahnya dan mengetuk pintu. Kemudian dibukakan oleh nenek tua dengan berpegangan tongkat, dia adalah ibuk anak muda tadi. Sang nenek bertanya "Ada apa nak?" Lalu dijawab oleh Ibrahim sambil bercerita tentang 2 kurma itu. Jawaban sang nenek itu adalah "Ya nak, kamu sudah saya Ikhlaskan." Kemudian ngomong lagi dengan putrinya sama dengan percakapan pada ibunya, jawabannya juga diikhlaskan.

Setelah mendapatkan kerelaan dari semua keluarga pemilik 2 kurma tersebut beliau Ibrahim menuju palestina lagi dan masuk masjid Kubah batu. Lalu seperti biasa para malaikat pada masuk. Diwaktu itu ada diantara malaikat berbicara pada malaikat yang lain "Ini ada manusia, dia ini adalah Ibrahim bin Adham. Amal-amalnya tidak sampai dan do'a-do'anya tidak diterima oleh Allah semenjak 1 tahun yang lalu. Tapi setelah si Ibrahim meminta ridla dari pemilik atau keluarga pemilik kurma tesebut amal-amalnya sudah mulai diterima kembali oleh Allah dan do'anyapun diijabah lagi oleh Allah. Dia pun sudah kembali pada tingkatan dia yang dulu disisi Allah."
Mendengar perkataan para malaikat itu lalu Ibrahim menangis saking gembiranya dan betekad akan menjaga setiap yang dimakan dan berjanji hanya makan sepekan sekali dengan makanan yang nyata halal.

Subhanallah sungguh mulia akhlak beliau, sampai 2 butir kurma pun beliau perjuangkan sampai bolak-balik makkah-palestina seperti itu. Padahal bukan jarak yang dekat. Semoga kita diberi kemudahan untuk mengkonsumsi dan memanfaatkan barang yang halal dan mudah menghindari barang syubhat bahkan yang haram. Amin

Kawulo Alit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban