Hormati Orang Tua dan Jangan Angkuh
An Nawadir 41.
Suatu ketika Nabi Dawud sedang membaca kitab Zabur, di tengah-tengah membaca tiba-tiba berhenti lalu berkata "Tidak ada hamba Allah yang paling tekun ibadah kecuali aku". Lalu Allah menjawabi perkataan tersebut " Hai dawud, naiklah kamu ke gunung ini (isyarat) agar kamu bisa melihat ada seorang petani yang tekun menyembahku bahkan sampai 700 tahun. Si petani itu melakukannya karena merasa bersalah telah melakukan suatu kesalahan besar dan pada waktu melakukan itu pula dia mengatakan "Saya tidak pernah berbuat dosa", dia tidak merasa sedikitpun bersalah. Asal mula adalah ketika laki-laki tadi sedang berjalan di atap, dan ibunya sedang berada di bawah atap, lalu debu dari jalannya sang anak tadi mengenai ibunya yang sedang dibawah. Seperti itu hai dawud, padahal petani itu lebih tekun ibadah daripada kamu. Maka hampirilah dia berilah dia kabar gembira ampunan dariku. Maka kemudian Nabi dawud pergi ke gunung itu, dan di sana ada seorang laki-laki yang sangat kurus sampai kelihatan lekuk tulangnya karena tekun dan lamanya beribadah dalam hati berkata "munhkin ini yang di maksud oleh Allah". Dan di waktu bertemu, sang petani tadi sedang Takbir ihram mau shalat shalat, lalu ditungguinya sampai selesai salam, lalu nabi dawud menghampiri petani itu dan menguluk salam. Lalu sang petani menjawab salam lalu bertanya "Kamu siapa?" Lalu di jawab "Saya Dawud". "Ehmm, andai aku tahu kamu itu dawud aku tidak akan menjawab salammu tadi, karena aku tahu kau telah berbuat kesalahan dan kau sempatkan untuk naik gunung menuju kesini dan kau tidak mau meminta ampunan mengakui kesalahanmu. Sungguh terlalu, aku sendiri yang dulu pernah melakukan kesalahan gara-gara aku berjalan di atas dan ibuku dibawah terkena debu serakan jalanku. Lalu karena itu saya pergi menyendiri dan beribadah pada Allah 700 tahun lamanya sampai sekarang untuk meminta ampun, karena saya belum tahu apakah ibuku telah ridho dengan kelakuanku itu ataukah malah murka. Aku selalu beristighfar memohon ampun kepada Allah agar Allah ridho terhadapku dan ibuku juga ridho terhadapku. Bahkan sudah 700 tahun kuhabiskan hanya untuk melakukan ini tanpa sedikitpun sempat untuk makan maupun minum karena saking takutnya terhadap siksaan Allah. Adanya kamu disini hanya menggangguku, maka pergilah hai dawud". Kemudian Dawud menjawab "Aku di sini di utus oleh Allah untuk memberi kabar padamu bahwa Allah telah mengampunimu dan pula ridho terhadapmu. Dan ibumu telah meninggal, juga dalam keadaan ridho terhadapmu. Aslinya ibumu dulu tidak ada di bawah atap sehingga terkena debu serakan akibat jalanmu. Jadi ibumu baik-baik saja". Setelah sang petani mendengar itu, diapun lalu berkata "Ya Allah, aku tidak ingin hidup lebih lama lagi setelah ini, ambillah nyawaku untuk menghadapmu". Lalu meninggallah petani seketika itu juga.
Begitu pentingnya hormat kita terhadap orang tua sampai-sampai ada yang rela melakukan itu semua demi keridho an orang tuanya. Semoga kita diberi kekuatan dan kemudahan dalam selalu menghormati orang tua kita.
Kawulo Alit

Komentar
Posting Komentar