kenapa berat beribadah?


An Nawadir 46.

Sebagai hamba manusia kita harus menyadari bahwa tidak ada tujuan lain dalam penciptaan kita semua melainkan hanya untuk beribadah kepada Allah sang pencipta segalanya.
Menghamba sama dengan menyembah, artinya kita sebagai hamba-Nya sudah seharusnya kita harus menyambah-Nya, karena kita menyadari sebagai hamba yang dibuat oleh-Nya.

Sering kali kita merasakan kepenatan, kemalasan dan padahal banyak sekali perkara penting yang belum kita kerjakan. Dan dari sua itu kita akan merasakan begitu kurangnya kita mendekat, begitu kurangnya kita berdo'a sampai suatu ketika kita terlilit oleh suatu masalah yang rumit. Memang begitulah hati (Qalbu yang artinya berbalik), hati kadang semangat berjama'ah, bersedekah tapi di lain waktu berbalik arah.

Dalam kitab An Nawadir di sebutkan ada orang yang bernama Abu Yazid Al Busthomi seorang ulama' Shufi dari Persia. Beliau telah sekian tahun lamanya beribadah tapi tidak merasakan nikmat dan puas sedikitpun sehingga merasa resah. Suatu ketika beliau Abu Yazid ke rumah ibunya dan berkata "Wahai ibuku, sudah lama sekali aku taat dan beribadah tanpa sedikitpun aku merasa enak dan nyaman, maka coba ibu fikirkan apakah dulu ibu pernah makan makanan haram sewaktu mengandungku atau sewaktu menyusui aku bu..?" Lalu ibunya berfikir dan akhirnya menjawab : "Ya nak, dulu waktu mengandungmu aku pernah naik ke atap lalu aku melihat ada suatu bejana yang berisi keju susu lalu aku makan sedikit, hanya secuil kecil saja tapi tanpa izin pemiliknya." Lalu abu yazid jawab "Nah itu pasti, maka aku mohon tolong ibu pergi kerumah pemilik makanan itu dan mintalah izinnya". Lalu ibunya pergi menemui pemiliknya. Dan si pemilik menjawab "Ya sudah, sudah saya ikhlaskan kok, halal." Lalu ibunya pulang mengabari abu yazid bahwa keju susu yang dulu iti telah dihalalkan. Setelah kejadian itu Abu Yazid setiap beribadah bisa merasakan nikmat dan lezatnya menghadap pada Allah.

Semoga kita diberi nikmat Allah untuk bisa merasakan nikmatnya beribadah, yang akhirnya menjadikan kita semakin rajin dalam beribadah. Amiin.
Wallahu A'lam Bis Showab.

Kawulo Alit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara unik Kyai Umar mengatasi santrinya yang Nakal

Pentingnya Kasih Sayang

Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban